Saat Youssef Ishaghpour dalam Cinema: The Archaeology of Film and the Memory of a Century mendemonstrasikan film-filmnya Jean-Luc Godard sebagai arkeologi sinema dalam artian tak sekadar menggali masa lalu dan menghubungkannya dengan saat ini, Godard menanggapi dengan mencontohkan kemungkinan The Old Place (2000) menuturkan kisahnya yakni sandingan. Godard melanjutkan, selihai apa pun kemampuanmu, tak akan […]
Rieke Saraswati: Kenyamanan yang Ganjil itu Disebut Horor
“aku mimpi hamil dan perutku transparan dan anakku mencekik plasentaku pelan-pelan.” Begitulah penggalan puisi “Hamil dan Perut Jadi Transparan” karya Rieke Saraswati. Membaca penggalan puisi di atas, barang tentu kita—paling tidak, saya—terbayang visualisasi bagaimana anak yang berada dalam kandungan sedang mencekik plasenta seorang ibu yang mengandungnya. Penuh siksaan, tapi tetap tegar. Dalam film, seperti dikatakan […]
Apa yang ‘Islami’ dari Film-Film Islami?
Artikel ini diterjemahkan dari tulisan milik Alicia Izharuddin dengan judul What is ‘Islamic’ about Islamic Films? Terbit di Cinema Poetica pada 15/11/2016 Barangkali ada perasaan mual yang dirasakan pembuat film, kritikus, dan penonton tentang label ‘sinema Islami’. Perasaan seperti itu bisa dimengerti karena membuat pagar di sekeliling ‘sinema Islami’ artinya membentuk kesatuan yang sangat artifisial […]
Dea Anugrah: Budaya Menonton Keluarga, Deskripsi Cerita, dan Hidup yang Kocar-Kacir
Dea Anugrah, saya mengenalnya lewat karya-karya prosanya. Karya Dea yang pertamakali saya baca adalah buku kumpulan cerpen “Bakat Menggonggong”. Terus terang sampai sekarang saya terkesima dengan salah satu cerita pendek dalam buku itu berjudul “Masalah Rumah Tangga”. Cerita itu sangat mengasyikkan bagi saya, dan saya langsung mengira Dea Anugrah pasti orangnya asik sekali (mungkin ini […]
Seni Perempuan: Sophie Maintigneux, Eric Rohmer, dan Persahabatan Perempuan
Artikel ini diterjemahkan dari tulisan Fiona Handyside dengan judul A Woman’s Art: Sophie Maintigneux, Eric Rohmer And Female Friendship, diterbitkan di Another Gaze pada 25/08/2016. François Truffaut pernah mengklaim bahwa sinema adalah “seni perempuan, maksudnya adalah seninya sang aktris. Tugas sutradara yakni membuat hal-hal indah pada perempuan cantik.” Pandangan ini – bahwa posisi perempuan dalam […]