Mania Cinema

Never Rarely Sometimes Always : “Pil Pahit” Itu Bernama Patriarki.

Barangkali memang sudah ada film yang berbicara tentang kehamilan remaja. Sebut saja Juno, Dua Garis Biru, Precious. Tapi pernahkah kau menonton Never Rarely Sometimes Always (2019)? Meski premisnya tak berbeda dengan film bertemakan kehamilan remaja lainnya, Never Rarely mengungkap kehamilan dini dengan bingkai perspektif lain sekaligus menimbulkan empati ala road film.

Autumn, remaja 17 tahun yang kesehariannya dihabiskan untuk sekolah dan bekerja paruh waktu harus menelan pil pahit ketika dirinya dinyatakan hamil. Autumn yang belum siap menjadi ibu pada akhirnya memutuskan aborsi. Tetapi sayang di kota tempat tinggalnya, di Pennsylvania, memberikan peraturan yang sulit untuk sebuah tindakan aborsi. Seketika itu ia berniat pergi ke klinik Planned Parenthood yang berada di kota lain.

Di film ini tidak diperlihatkan bagaimana kehamilan Autumn mempengaruhi lingkungan sekitar atau menjadikan topik aborsi itu sendiri sebagai sarana pendidikan seksual. Di film ini justru diperlihatkan perjalanan emosional seorang Autumn yang sedang bergelut akan rasa stres yang dipengaruhi oleh hormon kehamilan sekaligus bimbang akan keputusannya untuk melakukan aborsi.

Never Rarely banyak menampilkan beberapa adegan yang memicu seberapa keras dan otentik film ini dalam memperlihatkan pergolakan batin seorang Autumn. Menjalani hidup sebagai anak dari keluarga menengah, ibu yang menanggung biaya hidup keluarga, serta ayahnya yang problematik. Dalam hal lain, persoalan di tempat kerja menambah sesak dada Autumn.

Film ini kerap menyorot kultur patriaki yang tumbuh subur di sana. Seperti di supermarket tempat Autumn dan Skylar bekerja. Mereka  dituntut untuk pasrah serta diperlakuan tidak senonoh oleh bosnya (yang tentunya dia seseorang laki laki) saat hendak memberikan setoran ataupun pulang/izin kerja. Hal tersebut menjadi fakta menyedihkan bagi perempuan. Masih belum ada ruang aman untuk perempuan hidup bebas dari belenggu rasa takut akan perlakuan masyarakat, serta masih banyak orang yang menjadikan perempuan sebagai objek semata. Inilah yang membuat Hittman menggunakan narasi road film sebagai alat untuk menggerakan transformasi seorang Autumn. Kesadaran Autumn atas otoritas tubuh, empati Skylar terhadap sepupunya yang berlandaskan dengan sikap mendukung satu sama lain yang penuh dengan rasa senasib dan empati yang kuat  menjadikan Never Rarely sebagai film dengan nilai feminisme yang kuat.

Penyutradaan dan naskah yang solid ditunjang dengan akting yang luar biasa dari para aktornya, terutama pemeran utama, Sidney Flannigan berhasil membentuk kekuatan tersendiri film ini. Flannigan berhasil menghidupkan seorang Autumn yang pendiam namun pemberani dan mudah rapuh hanya dengan ekspresi dan dialog yang minim. Adegan saat wawancara di Planned Parenthood yang tegang adalah contoh betapa totalitasnya akting Flannigan. Sulit untuk percaya bahwa film ini adalah debut pertamanya dalam berakting. Karakter Skylar yang diperankan oleh Talia Ryder pun tak kalah menarik dengan menghidupkan suasana film yang kelam menjadi hangat, selain hubungan keduanya sebagai sepasang sepupu, sorotan matanya hingga gerak geriknya pun yang mengisyaratkan empati yang dimiliki Skylar.

Never Rarely bukanlah film yang mudah ditonton dengan tone-nya yang begitu depresif, tetapi tidak bisa dihiraukan betapa pentingnya pesan yang disampaikan kepada siapapun yang selama ini melihat aborsi dari kaca mata yang cenderung menghakimi dan masih terkekang oleh budaya patriaki sehingga sulit untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan dalam menjalani hidupnya sendiri.

 

(Pertama kali diunggah di akun Instagram Maniacinema, November 2020)

Desain : Hotman Nasution

Never Rarely Sometimes Always | 2020 | Durasi : 101 Menit  |  SutradaraEliza Hittman | Negara Asal : Amerika Serikat | PemeranSidney Flanigan, Talia Ryder, Théodore Pellerin | Produksi : Focus Features

18 Tahun. Penikmat segala jenis film dan drakor yang hobinya merutuki nasib perkuliahannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top