The Lunchbox : Memberi Makan Rasa Cinta
Film ini berkisah tentang Ila (Nimrat Kaur), seorang ibu rumah tangga biasa yang sedang berusaha memperbaiki hubungan dengan suaminya. Pada mulanya Ila bermaksud mengubah hubungannya yang monoton lewat pembaharuan menu makan siang. Bukan suasana hubungan yang berubah, yang terjadi malah salah pengiriman kotak makan menu siang tersebut. Saajan Fernandes (Irrfan Khan) yang menerima kotak tersebut rupanya menikmati pembaharuan menu dari Ila. Pertemuan indra pengecap ini kemudian menjadi sebuah tanda perubahan bagi masing-masing.
Secara umum banyak hal mewarnai film ini. The Lunchbox menggambarkan suatu perspektif budaya, gastronomi, kehidupan masyarakat kelas mengengah ke bawah di India, sampai hubungan pasutri. Sebagai sutradara, Ritesh Batra berhasil mengemas warna film ini dengan komposisi yang pas. Tidak suram tak pula terang, tidak selalu menyedihkan tapi juga tidak berarti membahagiakan. Meski bergenre drama-romansa, The Lunchbox tak berfokus pada persoalan jatuhcinta. Menurutku, Ila dan Sajaan malah tampak belum saling jatuh cinta.
Mengingat teori triangular cinta menurut Sternberg (1986), cinta setidaknya memiliki 3 komponen; kedekatan atau keintiman, gairah, dan komitmen. Ila dan Sajaan digambarkan hanya memiliki komponen kedekatan atau keintiman. Hal ini dibangung lewat hubungan keduanya yang berbagi kisah lewat surat, mereka saling terbuka dan menunjukkan afeksi satu sama lain.
Kedekatan emosional diantara keduanya juga tidak hanya berupa kisah-kisah pengalaman sehari-hari tetapi juga obrolan seperti saat Ila bicara tentang suaminya, atau ketika Ila berbagi pandangan dari tetangganya yang bangun dari koma bertahun-tahun hanya untuk membetulkan kipas angin. Kedekatan atau keintiman mereka hanya sampai di tahap nyaman atau suka (liking). Bagaimanapun cinta adalah perasaan abstrak yang interpretasi setiap orang tidak harus sama.
Kotak makan disini juga menjadi saksi bisu sekaligus medium yang menggambarkan perasaan Ila. Manakala hati Ila masih terpaut pada suaminya, kotak makan itu berisi menu-menu kesukaan suaminya yang ia bagikan kepada Sajaan. Seiring Ila gagal mencoba memperbaiki komunikasi dengan suaminya, ia mulai menyuguhkan menu-menu kesukaan Sajaan yang diinformasikan lewat surat. Setiap tatapan dan ekspresi Ila menunjukkan layaknya ia tak benar-benar butuh cinta. Ia hanya ingin merasa dihargai dan didengar.
Begitulah bagaimana ia menikmati komunikasi lewat teriakan dengan bibi yang tinggal diatas apartemennya ataupun dengan Sajaan yang tak pernah ditemuinya. Sementara senyum tak pernah ia tampilkan saat berada di kamar atau meja makan bersama sang suami. Sebaliknya, Sajaan menikmati perihnya kesendirian sejak ditinggalkan istrinya. Hingga datang peran orang lain di hidupnya, ia mulai belajar dan menikmati rasa menghargai dan mendengarkan.Perasaan-perasaan karakter utama digambarkan dengan baik secara verbal dan non-verbal.
Sementara karakter-karakter pendukung berperan sesuai porsi yang ‘mendukung’ bagaimana Ila dan Sajaan tergerak untuk melihat perspektif baru tentang kehidupan. Begitupun penonton bisa menerima informasi dengan baik melalui penggambaran lanskap kehidupan yang dilihat dan diimajinasikan oleh para tokoh. “Kereta yang salah bisa membawamu pada stasiun yang benar”, Begitulah mereka memercayai kisah yang membawa pada lompatan baru.
.
Kelemahan film ini tampak pada jalan cerita yang sulit untuk diterima penonton. Lebih-lebih penonton yang tidak percaya adanya keajaiban cinta dan takdir. Bisa dibilang dari seribu pengiriman kotak makan di India, mungkin hanya satu kejadian dimana pengirim dan penerima bisa menjalin hubungan pertemanan meski salah satunya sudah memiliki pasangan. Satu kotak itu mungkin hanya milik Ila yang tak nyata. Rasanya hampir mustahil. Di sisi lain, film ini memberi gambaran bagaimana takdir bekerja. Kejadian seperti ini mungkin saja ada. Pada saat seseorang melihat tanda bahwa ia harus beranjak dari posisinya sekarang ini, tanda tersebut bisa muncul lewat apa saja.
(Pertamakali diterbitkan di Instagram Mania Cinema pada November 2020)
Desain oleh : Hotman Nasution
The Lunchbox | 2013| Sutradara : Ritesh Batra | Negara Asal : India | Durasi : 104 Menit | Pemeran : Irrfan Khan, Nimrat Kaur, Nawazuddin Siddiqui | Produksi : Sikhya Entertainment, DAR Motion Pictures
Alumni jurusan Ilmu Komunikasi yang di tengah kegiatannya sedikit-sedikit nonton, tapi nontonnya sedikit-sedikit.
Leave a Reply